PBB telah mengirim tim penyelidik ke Mali tengah di mana dilaporkan sedikitnya 150 Muslim dari komunitas penggembala Fulani tewas selama akhir pekan lalu.

Seorang juru bicara PBB mengatakan pembantaian di desa Ogossagou, wilayah Mopti, menandai peningkatan signifikan dalam kekerasan yang dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri “kelompok pertahanan diri”.

PBB mengatakan 600 orang, termasuk wanita dan anak-anak, telah terbunuh di wilayah Mopti selama setahun terakhir, lansir BBC pada Selasa (26/3/2019).

Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita meminta militer untuk terus dimobilisasi dan mengatakan Mali dalam keadaan perang.


(haninmazaya/arrahmah.com)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts