Aktris pemeran "Wonder Woman", Gal Gadot, mengecam Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait diskriminasi di negara tersebut. Netanyahu menyebut Israel adalah negara untuk orang-orang atau bangsa Yahudi saja.

Komentar Netanyahu di Instagram tersebut sejatinya merujuk pada undang-undang yang sangat kontroversial yang disahkan tahun lalu yang menyatakan Israel sebagai negara bagi bangsa Yahudi.

"Israel bukan negara dari semua warganya," tulis Netanyahu. Komentar itu sekaligus sebagai jawaban atas kritik dari aktor Israel, Rotem Sela.

"Menurut hukum kewarganegaraan dasar yang kami berikan, Israel adalah negara dari bangsa Yahudi, dan hanya itu," ujarnya, dikutip Al Jazeera, Selasa (12/3/2019).

Sela telah mem-posting kritiknya di Instagram terhadap wawancara dengan Menteri Kebudayaan Miri Regev, salah satu pengkritik paling vokal di kabinet Netanyahu terhadap Palestina.

"Kapan ada orang di pemerintahan ini yang akan memberi tahu publik bahwa ini adalah negara dengan semua warganya, dan semua orang dilahirkan sederajat," tulis Sela.

"Orang Arab juga manusia. Dan juga kaum Druze, kaum gay, dan kaum lesbian dan kaum Kiri," lanjut dia.

Aktris Israel Gal Gadot ikut mengecam Netanyahu. Komentar PM Israel itu diyakini sebagai strategi untuk meraih suara dari mayoritas warga Yahudi untuk pemilu musim semi mendatang.

Setelah membaca posting Netanyahu, Gal Gadot membela Sela. "Mengasihi sesamamu seperti diri Anda sendiri bukanlah masalah kiri-kanan, Yahudi-Arab, sekuler atau religius; ini adalah masalah dialog, dialog untuk perdamaian, kesetaraan dan toleransi satu sama lain," tulis Gadot dalam bahasa Ibrani di Instagram Story-nya, yang diterjemahkan The Straits Times, Selasa (12/3/2019)

"Tanggung jawab atas harapan seperti itu adalah pada kita untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita. Rotem (Sela), saudara saya, Anda adalah inspirasi bagi kita semua," imbuh dia.
 
 
(mas/sindonews)

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts