Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan dalam Diskusi Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) pada Rabu (24/6) bahwa guru besar di lingkungan Muhammadiyah harus memiliki pemikiran yang melintas batas.

Guru besar Muhammadiyah diharapkan juga dapat berkontribusi dalam menghadapi persoalan-persoalan, baik persoalan internal persyarikatan, maupun persoalan kebangsaan.

“Saya percaya kalau potensi pemikiran dan ikhtiar guru besar Muhammadiyah dapat dapat membantu perjalanan Muhammadiyah dalam menyelesaikan persoalan keumatan, bangsa dan kemanusiaan semesta. Peran Muhammadiyah kedepan di abad ke-2 ini akan jauh lebih strategis,” jelas Haedar.

Manfaat yang juga sama strategisnya, Haedar mengatakan bahwa hadirnya guru besar Muhammadiyah dalam pemikiran-pemikiran baru bisa memberi angin segar bagi persyarikatan dan itu memang sangat dinantikan.

Perlu ada tantangan baru yang dapat dilakukan guru besar Muhammadiyah, karena bagi Haedar seorang guru besar harus mampu membaca realitas yang dapat dilihat dalam jangkauan yang luas.

“Karena banyak persoalan persoalan keumatan kebangsaan dan kemanusiaan universal yang sering tidak terbaca oleh banyak pihak, karena mungkin kompleksnya masalah dan kita tidak bisa melihat permasalahan sampai ke akarnya,” tutur Haedar.

“Kadang kita sering dihadapkan pada realitas-realitas yang tampak, dan terkadang melupakan yang tidak tampak. Bagaimana membaca yang tidak tampak itu? Itu lah tugas para guru besar di lingkungan Muhammadiyah,” jelas Haedar.

Sumber: muhammadiyah.or.id

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts