Korban serangan Israel di Gaza penuhi seluruh rumah sakit. Susahnya tempat membuat sebagian pasien di rawat di rumah penduduk

Para korban serangan Israel di Gaza terus berdatangan ke rumah-rumah sakit yang sudah penuh sesak sementara Israel melanjutkan serangan terhadap kelompok-kelompok pejuang Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 90 orang, sebagian besar warga sipil dan termasuk 26 anak kecil, tewas sejak pasukan Israel menyerbu Gaza hari Sabtu.

Presiden Amerika George W Bush menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk membela diri dan menyalahkan para pejuang Hamas atas situasi saat ini.

"Bukan memikirkan warga Gaza, Hamas memutuskan untuk menggunakan Gaza guna meluncurkan roket-roket untuk membunuh warga Israel yang tidak berdosa," katanya.

Dr Khamis al-Essi, seorang dokter di unit gawat darurat rumah sakit terbesar di Gaza, al-Shifa, mengatakan mereka kewalahan menangani korban yang jumlahnya sangat banyak.

Dia mengatakan, pihaknya menerima "banyak korban jenis korban dari mayat-mayat yang tubuhnya hancur, kepala terpenggal sampai pasien dengan luka-luka berat dan kulit terkoyak."

"Sebagian besar korban luka-luka adalah warga sipil, terutama wanita dan anak-anak," katanya kepada BBC.

Diantara korban tewas adalah satu keluarga yang terdiri dari tujuh orang, akibat serangan udara Israel terhadap sebuah kam pengungsi di timur Kota Gaza, demikian menurut para pejabat kesehatan setempat.

Dr Essi mengatakan, banyak keluarga yang membutuhkan mobil ambulans, namun para pekerja medis kesulitan mencapai para korban karena mereka ditembaki.

Pertempuran dilaporkan terjadi di sekitar Beit Hanoun dan Jabaliya hari Senin dan bagian selatan Kota Gaza sendiri dilaporkan dikepung.

Militer Israel menyatakan, pihaknya menyerang 40 sasaran di Jalur Gaza hari Senin, termasuk sejumlah terowongan dan rumah para pejabat Hamas. Namun sumber-sumber Hamas melaporkan dua tank hancur dan serdadu-serdadu Israel terus berjatuhan. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts