Kerajaan Arab Saudi memutuskan bahwa wukuf di Arafah 9 Zulhijjah jatuh hari Kamis, 26 November 2009 dan Idul Adha jatuh hari Jumat, 27 November. Penetapan Hari Arafah itu diumumkan Ketua Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi Abdul Rahman Al Kayla, selesai dilakukan sidang Rukyat (melihat bulan), Selasa (17/11) atau Rabu Waktu Arab Saudi (WAS).

Berkenaan dengan itu pula, Pemerintah RI juga menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1430 Hijriyah jatuh pada hari Rabu, 18 November 2009, dengan demikian umat Islam di tanah air akan merayakan hari raya Idul Adha 1430 pada hari Jumat, 27 November 2009.

Keputusan tersebut menyusul hasil sidang itsbat penetapan Idul Adha yang diselenggarakan Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama di Jakarta, Rabu, 18 November kemarin dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang diikuti pimpinan ormas-ormas Islam.

Dengan pengumuman wukuf jatuh pada Kamis (26/11) atau 9 Zulhijah 1430 Hijriah, maka pelaksanaan haji tahun ini dapat diartikan sesuai dengan pemahaman banyak pihak bukan sebagai haji akbar, melainkan haji biasa.

Hanya saja menurut Konsul Haji Indonesia di Jeddah, Dr. Shairozi Dimyathi menyatakan, haji kali ini tidak bisa diistilahkan sebagai Haji Akbar berdasarkan pemahaman sekelompok orang.

"Saya juga tidak jelas mengenai hadist Nabi yang menyebutkan mengenai pemahaman istilah Haji Besar itu, " kata Shairozi, seraya menambahkan, memang Nabi Muhahamad melakukan Wukuf pada hari Jumat, dan Rasul sepanjang hidupnya hanya sekali menunaikan ibadah haji.

Orang yang mempercayai pemahaman Haji Akbar itu, kata Shairozi, berpatokan pada apa yang pernah dikerjakan oleh Rasullullah.

Namun menurut dia, pemahaman mengenai istilah Haji Akbar, tidak sepenuhnya disepakati oleh umat Islam, karena banyak juga yang mempercayai bahwa setelah mengikuti ritual Wukuf di Padang Arafah, orang yang mengikutinya bisa disebut sebagai Haji Akbar.
[adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts