Meningkatnya jumlah tindak kejahatan yang dilakukan terhadap Muslim di London, ternyata dipicu oleh para politisi dan sebagian media massa terkemuka. Demikian menurut hasil studi yang dilakukan oleh mantan petugas Scotland Yard yang pernah bertugas di bagian kontra-terorisme. Kejahatan berat seperti pembuhunan dan ancaman pembunuhan, serta kejahatan ringan seperti meludahi dan panggilan mengejek, semuanya dipicu oleh tokoh kelompok ekstrimis dan media massa.

Dokumen yang diterbitkan Rabu (27/1) oleh Pusat Penelitain Muslim Universitas Exeter itu, ditulis oleh Dr Jonathan Githens-Mazer dan mantan detektif khusus Dr Robert Lambert.

"Laporan ini memberikan prima facie dan bukti empiris yang menunjukkan bahwa para penyerang Muslim memiliki motif beragam yang dipengaruhi oleh pandangan negatif atas Muslim, yang mereka dapat dari laporan-laporan media massa mainstream dan komentar-komentar kaum nasionalis," tulis laporan tersebut.

Sebutan-sebutan negatif seperti Muslim adalah Londonistan, Muslim yang bermukim di London adalah teroris dan potret-potret atas Muslim yang bersifat islamophobi lainnya, terbukti menjadi motivasi dan meningkatkan jumlah tindak kejahatan atas kaum Muslim.

Dalam kata pengantarnya, Peter Oborne, seorang jurnalis sayap kanan, mengatakan bahwa serangan terus-menerus terhadap Muslim dari para politisi tertentu, dan terutama media massa mainstream, telah menciptakan suatu atmosfer sehingga kriminalitas, mulai dari yang ringan hingga berat dan bahkan pembunuhan itu terjadi dan mempengaruhi masyarakat.

Laporan tersebut ditulis berdasarkan hasil wawancara dengan para saksi dan korban. Juga dengan para petugas polisi dan mantan anggota organisasi ekstrimis seperti British National Party (BNP).

Diceritakan dalam laporan tersebut, seorang aktivis kawakan BNP yakin bahwa kebanyakan pendukung BNP hanya ikut apa kata berita yang dimuat tabloid favorit mereka yang dibaca setiap hari. Ketika ada yang mengatakan bahwa Muslim berbahaya bagi keamanan dan kesatuan masyarakat, maka para pendukung BNP itu serta merta memiliki pemikiran yang sama.

Laporan itu juga mengatakan bahwa kelompok ekstrim kanan lebih mengarahkan tindak kejahatan mereka kepada kaum Muslim, daripada kepada kelompok lain seperti orang kulit hitam dan Asia.

Studi itu memfokuskan pada tindak kejahatan yang dialami Muslim yang ada di kota London. Para penulisnya mengatakan, mereka berencana akan mengeluarkan sebuah laporan sejenis yang mencakup seluruh wilayah Inggris, sebelum musim panas tahun ini. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts