Jumlah tentara agresor Amerika Serikat yang telah tewas dalam perang Afghanistan dilaporkan telah mencapai 1.000 orang, demikian rilis situs icasualties.org, Senin 22 Februari.

Sebuah kenyataan yang cukup buruk dalam konflik yang dimulai Amerika sejak 8 tahun yang lalu.
Situs independen ini juga melaporkan jumlah kematian tentara AS di Irak dan Afghanistan. Dalam tahun 2010, sejauh ini sudah 54 tentara AS tewas, bila dibandingkan jumlah total yang tewas tahun lalu sebanyak 316 tentara tewas, angka diawal tahun ini mungkin jadi yang terburuk sejak invasi pimpinan Amerika tahun 2001 silam.

Sementara itu, pihak militer Amerika mengatakan operasi militer besar-besaran di Afghanistan selatan berjalan lambat, hal ini karena perlawanan tangguh mujahidin Taliban dan ranjau darat yang cukup banyak.

Daerah dengan basis Taliban yang kuat, Kandahar dan Helmand--di mana saat ini AS-NATO bersama militer Afghanistan melakukan operasi moshtarak di Marjah dan Nad Ali-- menyumbang angka terbesar pasukan koalisi Amerika dan NATO yang tewas.

Dalam konfrensi pres di Washington yang dilakukan oleh mentri pertahanan AS Robert Gates dan Komandan militer tertinggi AS Laksamana Mike Mullen, mengakui bahwa operasi mereka di Marjah berjalan agak lambat dari yang diharapkan.

"Sebagaimana yang kalian lihat, kami cukup stabil, namun sedikit lebih lambat dari yang diharapan," kata Mullen.

Menurut Robert Gates, meskipun 'operasi moshtarak' berjalan agak lambat, namun tidak ada rencana baru untuk mengganti strategi yang dijalankan jendral Stanley McChrystal, komandan tentara AS-NATO di Afghanistan. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts