WARSAWA  - Pembangunan masjid sebetulnya bukan hal baru di negara-negara di kawasan Eropa Barat, namun baru bagi Polandia. Puluhan demonstran menggelar protes di pinggiran kota menentang pembangunan tersebut pada Kamis (1/4). Rencana komunitas kecil Muslim di Polandia untuk membangun masjid dan Islamic center ditentang oleh warga setempat yang ketakutan bahwa Islam dapat menyebar ke arah timur dan mengguncang kestabilan Katolik Uni Eropa.

Antara 15.000 dan 30.000 umat Islam, banyak dari mereka imigran dari Chechnya, tinggal di Polandia - negara ex-komunis terbesar di Uni Eropa di mana lebih dari 90 persen dari 38 juta populasi menyatakan diri sebagai Katolik.

"Pusat tersebut (masjid) sangat sering dijadikan sebagai sumber radikalisasi," kata seorang pengunjuk rasa.

Para pemrotes itu mengacungkan spanduk yang menggambarkan menara seperti rudal, senada dengan poster kampanye pelarangan menara masjid di Swiss.

Selain itu, mereka meneriakkan "Jangan ulangi kesalahan Eropa" dan "toleransi berlebihan akan membunuh akal sehat," dan menuntut agar negeri-negeri muslim menghormati hak-hak perempuan dan kebebasan beragama.

"Lihatlah apa yang terjadi di Eropa, saya tidak ingin putri saya terpaksa memakai burka suatu saat," kata seorang pengunjuk rasa bernada melecehkan.

"Tidak ada alasan untuk menghentikan pembangunan ini," kata Samir Ismail kepala Liga Muslim yang menekankan pada kebutuhan dan semakin meningkatnya warga migran Muslim di negeri yang penduduknya pernah menjadi sasaran pembantaian NAZI pada zamannya. [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts