Pada 8 Juni 1992, Farag Fouda, tokoh liberal Mesir terbunuh. Pada 3 Juni 1992, sejumlah ulama al-Azhar menyatakan, Fouda telah murtad dari agama Islam, karena banyak menghujat Islam.

Di Indonesia, buku Fouda justu diterbitkan oleh YAYASAN PARAMADINA dan penerbit DIAN RAKYAT, dengan judul; “Kebenaran yang Hilang: Sisi Kelam Praktik Politik dan Kekuasaan dalam Sejarah Kaum Muslimin. Fouda menuduh Usman bin Affan r.a. mati dalam kondisi hina.

Fouda menulis: ”Usman diposisikan sebagai orang paling hina dan paling sial di antara umat Islam.” (hal.27). Karena begitu hinanya, maka Usman tidak dimakamkan di pemakaman Islam, tetapi di pekuburan Yahudi. (hal. 26).

Fitnah keji terhadap sahabat Nabi terkemuka dan menantu Rasulullah saw oleh Fouda justru justru dipuji-puji oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra dan Prof. Dr. A. Syafii Maarif.

Bahkan, Syafii Maarif menyatakan: ”Terlalu banyak alasan mengapa saya menganjurkan Anda membaca buku ini. Satu hal yang pasti: Fouda menawarkan ”kacamata” lain untuk melihat sejarah Islam. Mungkin Fouda akan mengguncang keyakinan Anda tentang sejarah Islam yang lazim dipahami. Namun kita tidak punya pilihan lain kecuali meminjam ”kacamata” Fouda untuk memahami sejarah Islam secara lebih autentik, obyektif dan komprehensif”.

“Banyak manipulasi data. Sayangnya, banyak yang tertipu, karena buku Fouda dipuji-puji oleh dua profesor sejarah aktivis AKKBB,” ujar peneliti sejarah dari INSISTS, Asep Sobari Lc sebagaimana artikelnya yang dimuat di www.hidayatullah.com.

Untuk membahas masalah ini, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) mengundang umat Islam dalam Tabligh Akbar bertema, Membongkar Kejahatan Farag Fouda dan Para Pemujanya di Indonesia.

Acara akan dilaksanakan hari Jumat besok, tanggal 17 Oktober 2008. Acara dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB sampai selesai bertempat di Masjid al-Furqan, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat.

Tabligh Akbar akan menghadirkan beberapa pakar pemikiran Islam. Diantaranya, Asep Sobari Lc (Peneliti sejarah di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations/INSISTS), Adian Husaini MA, KH A. Khalil Ridwan Lc (Ketua MUI Pusat) dan Hedi Muhammad (Forum Ulama Umat Bandung). [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts