Islamic Art Museum atau al-Mathaf al-anni al-Islami yang resmikan di Doha, Qatar, mengoleksi ribuan mozaik peradaban Islam dari tiga benua


Ribuan mozaik peradaban Islam dari tiga benua, yaitu Asia, Afrika, dan Eropa, dan dari pelbagai dinasti dan generasi dipamerkan di Museum Kesenian Islam (Islamic Art Museum atau al-Mathaf al-anni al-Islami) yang resmi dibuka pada Sabtu (22/11) malam kemarin di Doha, Qatar.

Pembukaan perdana museum Qatar ini juga langsung menggelar pameran yang mengusung tema besar "Di Balik Batas: Kesenian Islam Lintas Peradaban". Pameran ini akan berlangsung hingga awal Februari 2009 mendatang.

Beberapa artefak budaya, seni, dan manuskrip Islam yang kaya nilai sejarah, serta hasil-hasil pencapaian para raksasa ulama Muslim yang mengagumkan juga dipajang di setiap sudut museum. Selain itu, museum ini juga menyediakan layanan perpustakaan digital dengan fasilitas teknologi mutakhir.

Shaikha Mayasa hamd Khalifah, Ketua Dewan Penasihat Museum Qatar menyatakan, bahwa museum ini juga dapat menjadi sentra dan pusat informasi, penelitian, dan inovasi keislaman. "Salah satu tujuan didirikannya museum ini adalah untuk menjadi tempat belajar, serta ajang dialog antar semua bangsa dunia," ungkapnya.

Tak hanya benda-benda bersejarah Islam saja yang dipamerkan dalam pameran kali ini, namun juga beberapa benda bersejarah non-Muslim, seperti dari Eropa, Turki, dan Persia, yang memiliki hubungan erat dengan dunia Islam, seperti lukisan "Maria" karya Gentile da Febriano, pelukis kenamaan Fenesia yang hidup pada awal abad ke-15. Dalam lukisannya, Febriano menuliskan kalimat "La Ilaha Illallah" dengan huruf Arab-Khufi.

Museum Qatar tercatat sebagai museum Islam terbesar di dunia, yang didirikan pada tahun 2005 dan secara khusus diproyeksikan untuk menghimpun dan menyimpan pelbagai macam peninggalan peradaban Islam, dari setiap masa sepanjang kurun 14 abad, dan dari seluruh penjuru dunia.

Bangunan museum Qatar sangat megah dan eksotik, tanpa menghilangkan kesan kesederhanaan dan aura kesejarahan yang kental. I.M Pai, arsitek kenamaan dunia secara khusus merancang bangunan museum ini. Letak museum ini juga sangat strategis, yaitu sekitar 60 meter dari taman (cornesh) tepi pantai Doha. [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts