Ankara, Novelis populer Turki, Nedim Gursel, baru-baru ini membesut novel terbarunya, "Anak-Anak Perempuan Allah" (Allah'ın Kızları/The Daughters of Allah). Novel tersebut mencuatkan kontroversial dan menuai banyak kecaman dari khalayak Turki karena dinilai mengina Allah, Nabi-Nabi, dan juga agama-agama, dan kitab-kitab suci samawi.

Kontroversi tersebut kian mengemuka karena di satu sisi Turki memboikot pencalonan PM Denmark Anders Fogh Rasmussen untuk menjadi Sekjen NATO yang terpilih pada awal bulan ini, sebagai bentuk protes Turki kepada Denmark yang abai terhadap kasus pemuatan gambar-gambar yang dipandang melecehkan Nabi Muhammad di beberapa surat kabar negeri skandinavia itu.

Dalam pakta Atlantik Utara tersebut, Turki adalah satu-satunya negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Sebagaimana dilansir harian Turki Milliyet (14/4), novel "Anak-Anak Perempuan Allah" mengisahkan (ulang) cerita nabi-nabi, semisal Ibrahim, Isa, Muhammad, dan juga istri-istri mereka. Namun, dalam novelnya, Gursel menghadirkan gaya dan alur penceritaan yang benar-benar lain.

Nabi Ibrahim, misalnya, dikisahkan pada masa kecilnya sebagai "bocah yang terlewat batas" (bandel?). Nabi Ibrahim juga dikatakan memiliki anak-anak keturunan secara tidak sah dari kedua istrinya.

Sementara itu, Nabi Muhammad dikatakan memiliki motif lain ketika beliau menikahi Khadijah, janda kaya Arab tersohor. Nabi Muhammad dikisahkannya hendak meraup keuntungan material dari Khadijah. Gursel juga menceritakan Aishah dengan sifat-sifat dan karakternya yang "mengejutkan".

Salah seorang pembaca kemudian mengadukan dan mengajukan novel tersebut ke pihak Kepala Urusan Keagamaan (KUK) Turki untuk ditinjau ulang. Belum ada kabar lanjutan terkait sikap resmi KUK atas novel tersebut.

Nedim Gursel termasuk salah satu jajaran sastrawan Turki yang kerap menuai kontroversial. Di era 90-an, Gursel pernah dipenjara akibat salah satu novelnya yang dinyatakan "porno" oleh pengadilan Turki.[adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts