PALESTINA - Ketua Hamas, Khaled Misyal Kamis (25/6) kemarin menyatakan menolak visi perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Pekan lalu, Netanyahu bersedia mengakui Palestina dengan salah satu syaratnya yaitu Palestina tanpa militer alias demiliterisasi Palestina.

Visi ini langsung ditanggapi dengan dingin oleh Misyal. “Itu sebuah solusi yang menyedihkan. Bukan sebuah entitas politik yang pantas (dikemukakan)!” tandas Misyal.

Misyal menyatakan bahwa yang paling minimum yang harus disetujui oleh Israel adalah mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, Israel harus enyah dari semua wilayah yang tengah didudukinya saat ini, dan yang terakhir mengembalikan semua penduduk Palestina ke negaranya yang saat ini sudah diusir oleh Israel.

Jika semua ini dipenuhi oleh Israel, maka Misyal meyakinkan bahwa Hamas akan bergabung dengan upaya yang dilakukan oleh dunia internasional dalam mengakhiri penjajahan Israel.

Dalam pidatonya di Damaskus, Misyal menanggapi tegas pernyataan Netanyahu dan presiden AS Barack Obama. Ia juga mengatakan bahwa Barat bertanggung jawab atas penjajahan Israel selama ini. [adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts