Orang nomor dua dalam Al Qaeda, Syaikh Ayman Zawahiri, mengatakan dalam sebuah rekaman yang dipublikasikan pada Selasa (2/6) bahwa Presiden AS Barack Obama tidak diterima di Mesir. Menanggapi kedatangan Obama pada sore harinya ke Kairo, Syaikh Zawahiri mengatakan bahwa pesan Obama terhadap dunia muslim telah terkirim. "Pesan Obama untuk dunia muslim telah sampai ketika dia mengunjungi 'tembok Ratapan', dengan mengenakan topi khas Yahudi di kepalanya … ketika dia melakukan doa Yahudi walaupun dia menegaskan bahwa dia adalah Kristian," kata Syaikh Zawahiri.

Syaikh Zawahiri pun mengingatkan pendengarnya akan janji Obama sebelum konferensi AIPAC untuk membuat Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tanpa dibagi dengan siapapun.

wakil pimpinan Al Qaeda ini menyebutkan bahwa Obama menyetujui agresi Zionis di Gaza, mengirim lebih banyak tentara ke Afganistan dan terus membom wilayah pedalaman Pakistan, dan memimpin kampanye brutal melawan kaum muslimin di lembah Swat.

Dia mengatakan pesan pemerintahan Obama untuk dunia Muslim bisa juga dilihat dari dilanjutkannya penggunaan penjara rahasia dan pelanggaran terhadap konvensi Geneva mengenai perlakuan terhadap tahanan.

"Pesan berdarah Obama telah sampai dan akan selalu sampai di tangan kaum muslimin, dan mereka tidak akan mungkin bisa teralihkan oleh kunjungan teatrikal Obama beserta kata-kata 'sopan' Obama," lanjutnya.

"Dia memilih Turki dan Mesir sebagai tempat diluncurkannya pernyataan-pernyataan yang membual bagi dunia muslim, ya, pilihan ini memberikan indikasi lain bahwa dengan kata yang sederhana jenis muslim semacam itu yang dipilih para salibis Amerika sangat dikehendaki, dimana merekalah yang akan menanggalkan Islam dan berpelukan dengan sekularisme, mereka yang mengakui 'kedaulatan' Israel, dan mengirimkan sebagian personil militernya untuk memerangi kaum muslimin."

Presiden Obama mengunjungi Ankara pada April lalu dan memberikan pidato di hadapan Parlemen Turki, di mana dia berjanji untuk memperkuat hubungan AS dengan dunia Muslim.

Syaikh Zawahiri menujukan kritiknya terhadap rezim Mesir, dan mengutuk rezim munafik itu yang ters memperketat blokade terhadap orang Palestina di Gaza. Syaikh juga menjelaskan tentang Presiden Mesir Hosni Mubarak yang telah mempersiapkan diri untuk menjadikan anaknya, Jamal, sebagai presiden Mesir berikutnya, tidak lain adalah dalam rangka meneruskan tindakan korup dan tetap memelihara ketergantungan negaranya pada Amerika, salibis dan orang Yahudi.

Syaikh Zawahiri, yang dulunya menamai Presiden Obama "negro Gedung Putih" saat pemilihannya pada Desember, mengatakan bahwa hanya "penjagal dan tiran" korup Mesir yang akan menyambut Obama di sana, tetapi tak dengan orang-orang Mesir yang jujur dan tulus lainnya.

"Orang-orang Mesir yang terhormat membenci Obama dan menganggapnya sebagai penjahat internasional, dan politikus kesorean yang melayani Zionis agar bisa dipromosikan menjadi pemegang jabatan tertinggi dalam pemerintah."

Syaikh menyimpulkan pesannya dalam rekaman tersebut dengan mendesak kaum muslimin di Mesir agar tidak menyambut Presiden AS tersebut di negerinya.

"Wahai orang-orang Mesir yang terhormat, wahai orang-orang shaleh dan para mujahid Mesir, berdirilah di dalam satu barisan di hadapan penjahat ini yang sedang kembali melancarkan tipu muslihatnya. Penjahat ini telah gagal memenangkan pertempuran, terutama setelah para Mujahidin menggagalkan rencana dan strategi Amerika di Irak, Afganistan dan Somalia."

Pernyataan Syaikh Zawahiri ini berdurasi 12 menit, dan berjudul "Hanya Para Pembunuh Mesir dan Agen Amerika Yang Menyambut Obama". [adm/arrahmah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts