Pemimpin komunitas Muslim di Loughton, Inggris, Noor Ramjanally, diculik dan dipaksa menghentikan aktivitas ibadahnya di sebuah balai pertemuan yang telah menjadi target kampanye kebencian oleh Partai Nasional Inggris (BNP).

Demikian dilaporkan situs This Is London (27/8). "Ketika saya membuka pintu, dua orang kulit putih tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangan saya dan menarik saya keluar," kenang Noor Ramjanally, pemimpin komunitas Muslim Loughton. Rata Penuh

"Mereka meletakkan pisau di atas perut saya dan berkata, ‘lakukan apa yang kami minta atau Anda akan terluka '. Saya takut." Dua penyerang yang anti-Islam itu lalu memasukkan sang pemimpin Muslim ke dalam bagasi kendaraan dan melaju ke Epping Forest, di selatan-timur Britania. "Salah seorang berkata, 'Apakah di sini'. Saya berpikir bahwa hidup saya sudah berakhir," kata Ramjanally seperti dikutip Islam Online. "Mereka berjalan dengan saya jauh ke dalam hutan dan berkata, ‘Kami tidak ingin ada kelompok Islam di Loughton. Jika kamu tidak berhenti, kita akan kembali ' ".

Kepolisian Essex menyatakan serangan itu sebagai kejahatan rasial. Ramjanally telah menerima banyak ancaman mati sejak ia pertama kali menyampaikan khotbah Jumat di Hall Murray Maret lalu. Pada tanggal 2 Juli, sebuah bom bensin dilemparkan di rumahnya, merusak bagian depannya. "Kami tahu sekolah anak Anda dan mobil yang Anda kendarai," tulis mereka dalam surat ancaman yang dilemparkan ke rumah Ramjanally .

Ramjanally menjadi korban gencarnya kampanye anti-Islam kelompok ekstremis kulit putri BNP. "Saya yakin kampanye BNP telah mengilhami kekerasan," katanya. "Orang-orang tidak mengatakan apa-apa tentang BNP atau siapa mereka. Tapi hanya BNP yang ingin kelompok Islam keluar di Loughton."

Pat Richardson, pemimpin kelompok BNP di Epping Forest, membantah tuduhan.

Kelompok rasialis BNP telah mengeluarkan selebaran berisi penolakan terhadap adanya shalat Jumat di Murray Hall. Selebaran itu, bertuliskan huruf kapital "NO MOSQUES IN LOUGHTON!", menampilkan gambar sebuah bendera persatuan yang dimakan habis oleh bulan-sabit Islam.

BNP menuduh ada proses Islamisasi di kawasan tetangga Loughton --Redbridge dan timur London-- yang hampir selesai. “Kita akan kerahkan semua kekuatan kita untuk mencegah Islam merayap ke dalam kota," katanya.

BNP juga terus mengobarkan sentimen anti-imigram Muslim. Meskipun tidak terwakili dalam parlemen Inggris, partai ekstremis ini memenangkan kursi dewan daerah pertama dan kursi Parlemen Eropa bulan Juni lalu.

Abdurahman Jafar, ketua Muslim Safety Forum, mengatakan penyerangan terhadap Ramjanally terkait kampanye anti-Islam BNP. “Kampanye teror telah mengikuti kampanye BNP. Mereka menyatakan sesi shalat Jumat sebagai bukti tentang bagaimana 'proses yang Islamification hampir selesai'," katanya seraya mengingatkan trend peningtakan serangan dan sentimen anti-Islam dalam bulan-bulan terakhir ini.

Juli lalu polisi berhasil menggagalkan rencana serangan teroris besar-besaran oleh sayap kanan dan kelompok-kelompok ekstremis kulit putih terhadap masjid-masjid di Inggris. Di kediaman tersangka didapati sejumlah senjata, seperti peluncur roket, granat, bom, dan senjata api lain. Polisi juga menemukan “properti BNP”. [adm/warnaislam]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts