Tiga warga sipil Muslim meninggal dalam serangan terpisah di ujung Selatan Thailand hari ini (Kamis, 27/8), dalam gelombang kekerasan terbaru di wilayah Muslim yang berbatasan dengan Malaysia.

Menurut polisi, ada tiga serangan di Yala, salah satu dari tiga daerah yang mayoritas penduduknya Muslim, yang menewaskan hampir 3.500 orang dalam lima tahun terakhir.

Seorang pria ditembak mati pada saat ia meninggalkan rumahnya untuk menghadiri shalat subuh di distrik Krong Pinang di kawasan itu, dan kemudian ada yang menembak dari sebuah mobil terhadap pegawai negeri yang sedang mengendarai sepeda motor, yang menuju tempat bekerjanya di Bannang Sata, yaitu tempat di mana militer mengatakan sebagai sebuah sarang dari gerakan separatis Muslim dari Melayu.

Menurut polisi juga, seorang wanita meninggal ketika sebuah bom meledak, saat sebelum fajar, di depan perkebunan karet tempat wanita itu bekerja di kabupaten Yaha.

Dan dengan serangan ini, maka jumlah korban meninggal di kawasan yang kaya dengan karet ini bertambah menjadi 16 orang dalam delapan hari, di samping sekitar 50 orang lainnya menderita luka-luka, di mana 42 orang di antaranya merupakan korban ledakan bom mobil pada hari Selasa.

Provinsi Yala, Pattani, dan Narathiwat merupakan bagian dari kekuasaan kaum Muslim dari Kesultanan Melayu sampai akhirnya dianeksasi oleh Thailand yang menganut Budha sejak satu abad yang lalu. [adm/mediaummat]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts