Berbagai organisasi masyarakat sipil Turki melakukan aksi demonstrasi memprotes invasi Israel terhadap masjid Al-Aqsha dan Al-Quds (Yerusalem) di Istanbul. Berkumpul di masjid Fatih setelah shalat Jumat, kelompok demonstran tersebut berjalan ke Sarachane Park, meneriakkan slogan-slogan seperti "Kami tidak akan membiarkan Aqsha hancur" dan "serangan ke Al-Aqsha adalah serangan terhadap Islam."


Dalam pernyataan pers bersama yang dibacakan di Sarachane Park, pengunjuk rasa mengecam Israel karena menduduki Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha selama 40 tahun. Pernyataan itu mengatakan bahwa "rencana Israel untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha, dalam rangka untuk membangun sebuah kuil Sulaiman."

Beberapa hari terakhir ini Israel dan Yahudi fanatik banyak melakukan provokasi terhadap Aqsha, dan salah satu lanjutan dari isi pernyataan para demonstran mengatakan,"Israel menganggap bahwa Yerusalem tidak terlindungi. Kami akan tunjukkan kepada rezim Zionis bahwa orang-orang di Yerusalem dan Palestina tidak sendirian. Pada titik ini , kami berharap negara-negara Islam dan Organisasi Konferensi Islam untuk mengambil tindakan segera. "

Kelompok demonstran tersebut kemudian membakar bendera Israel.

Demonstrasi di Istanbul ini muncul setelah Yahudi ekstremis menyerbu kompleks masjid, yang dikenal umat Islam sebagai Al-Haram Al-Sharif (the Noble Sanctuary).

Perunding Palestina Saeb Erakat mengatakan Israel sengaja meningkatkan ketegangan "pada saat Presiden (Barack) Obama berusaha untuk menjembatani membagi antara Palestina dan Israel, dan melakukan negosiasi kembali ke jalurnya."

Di Kairo, Liga Arab mengekspresikan kemarahan mereka atas apa yang mereka sebut sebagai "agresi mematikan" oleh tentara Israel yang telah mengijinkan para "ekstrimis Zionis" menyerbu ke dalam kompleks masjid.

Sedangkan Yordania memanggil duta besar Israel di Amman sebagai protes atas "eskalasi" Israel di yerusalem.

Al-Quds direbut Israel pada tahun 1967 dalam perang Enam Hari dan kemudian mencaplok kota tersebut, meskipun masyarakat internasional tidak mengakui pencaplokan itu.

Kota ini merupakan tempat bagi Masjid Al-Aqsha, yang merupakan kiblat pertama kaum muslimin dan merupakan masjid paling suci ketiga setelah Ka'bah di Makkah dan Mesjid Nabi Muhammad di Madinah, Arab Saudi.

Al-Quds juga merupakan tempat bagi beberapa tempat ibadah suci Kristen, termasuk Gereja Yerusalem dan Gereja Ortodoks Yunani.

Israel telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menYahudisasi kota suci tersebut dan mengubah identitas Islam yang ada disana. Dengan mengadopsi serangkaian langkah-langkah untuk memaksa menindas Palestina, termasuk melakukan pembongkaran secara sistematis rumah warga Arab Palestina.[adm/eramuslim]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts