Sekelompok Ulama Muslim Lebanon pada hari Kamis kemarin (1/10) menyerukan agar rombongan penari samba asal Brasil harus dilarang menampilkan pertunjukannya di kota pesisir selatan atas dasar moral dan nilai-nilai agama.


"Ini adalah kelompok tari porno yang bertentangan dengan etika kita," kata Syaikh Ali Yassin, salah satu dari 50 pemimpin agama yang menyerukan pembatalan tersebut, kepada AFP.

"Kami khawatir bahwa Sekali mereka mulai menari telanjang di jalanan, akan ada masalah yang timbul," tambah Yassin. "Masyarakat kita tidak akan menerima semacam parade semacam itu.

"Kota di pesisir selatan adalah sebuah kota yang mempunyai sejarah perlawanan dan merupakan sebuah kota Muslim yang konservatif."

Rombongan penari samba asal Brasil telah melakukan seluruh pertunjukan di lebanon sejak 23 September lalu sebagai bagian dari sebuah festival budaya dan merencanakan pertunjukan terakhir mereka di kota pesisir selatan pada Kamis malam.

Roberto Medeiros, penasihat menteri dan atase kebudayaan di kedutaan Brasil di Beirut, mengatakan kepada AFP bahwa langkah-langkah telah diambil untuk menghormati kepekaan terhadap hal tersebut terutama bagi penduduk Muslim di kota pesisir, termasuk menampilkan para penari yang menutupi tubuh mereka untuk tampil dengan tidak menggunakan pakaian yang minim.

"Kami telah bertemu dengan pemerintah daerah dan memberitahu mereka bahwa para penari akan mengenaka gaun terhormat dengan semua tubuh mereka ditutupi," kata Medeiros.

Syaikh Yassin mengatakan ia telah menunjukkan foto-foto dari kostum dan masih dianggap pakaian para penari samba tersebut kurang pantas. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts