MARJAH, Afghanistan - Amerika Serikat dan pasukan Afghanistan mengelilingi benteng Taliban di Marjah pada hari Kamis, mereka menutup jalur untuk melarikan diri Taliban dan menggambarkan ini sebagai serangan ofensif terbesar dari sembilan tahun perang yang sudah mereka jalani di Afghanistan.

Taliban membalas dengan berulang kali menembakkan roket dan mortir dari lubang perlindungannya di sepanjang pinggir kota, rupanya mereka berusaha untuk memancing pasukan NATO ke dalam pertempuran kecil sebelum serangan besar.

"Mereka berusaha untuk menarik kami ke dalam," kata Kapten Joshua Winfrey, 30, dari Tulsa, Oklahoma, komandan Compani kelima, Batalyon ke3, Marinir ke6.

Lebih dari 1.000 Taliban diyakini berada di Marjah, kota yang merupakan salah satu basis logistik Taliban. Namun ancaman terbesar adalah ranjau darat dan bom yang ditanam di jalan dan di ladang petani, seluas 380 mil (610 kilometer) barat daya Kabul.

Tanggal pasti untuk serangan utama masih dirahasiakan. Para pejabat AS telah memberi isyarat untuk merencanakan merebut Marjah selama sepekan, kota ini didiami sekitar 80.000 orang, terletak di provinsi Helmand dan masyarakat terbesar di Afghanistan selatan yang berada di bawah kontrol Taliban.

Para pejabat NATO mengatakan tujuannya adalah untuk merebut kota dengan cepat dan membangun kembali otoritas pemerintah Afghanistan, memberikan pelayanan publik dengan harapan untuk memenangkan dukungan dari warga kota setelah Taliban pergi. Ratusan tentara Afghanistan juga bergabung dengan Marinir AS dalam upaya serangan untuk menekankan bahwa ada peran Afghanistan dalam operasi ini.

Seorang jurubicara Taliban menyangkal begitu pentingnya Marjah, ia mengatakan operasi NATO itu " tak lebih hanya propaganda daripada kebutuhan militer."

Namun demikian, juru bicara Taliban, Muhammad Yusuf, mengatakan dalam sebuah dialog di situs Web Taliban bahwa para pejuang akan menyerang para penyerang dengan bahan peledak dan taktik hit-and-run, menurut laporan SITE Intelligence Group, yang memonitor pergerakan mujahidin lewat internet.

Dalam persiapan penyerangannya, pasukan gabungan AS-Afghanistan yang dipimpin oleh Angkatan Darat AS Brigade Stryker ke5 bergerak ke arah selatan dari Lashkar Gah dan pada Kamisnya bergabung dengan Marinir di ujung utara Marjah, menutup jalur utama Taliban untuk meloloskan diri. Tentara dan marinir menembakkan granat asap berwarna satu sama lain untuk menunjukkan bahwa mereka pasukan yang sama.

Pasukan AS dan Afghanistan kini telah menyelesaikan penerjunan pasukan mereka di sepanjang jalan utama masuk dan keluar dari Marjah, hanya memberikan Taliban jalan keluar gurun terbuka lebar di mana mereka dapat dengan mudah terlihat.

Iringan Angkatan Darat itu melambat saat tentara Amerika Serikat dan Afghanistan membersihkan ranjau dan bom yang disembunyikan di kanal-kanal dan di sepanjang jalan yang mereka lewati. Dua helikopter tempur AS menembakkan rudal Hellfire di kompleks dekat Marjah tempat Taliban menembaki tentara Amerika. Belum dilaporkan ada korban.

Marinir di sepanjang pinggir kota melakukan tembak-menembak dengan Taliban. Tidak ada laporan tentang korban.

"Saya tidak terkejut sama sekali bahwa hal ini terjadi," kata komandan batalyon, Letnan Kolonel Brian Christmas. "Kami menyentuh garis pemicu mereka," merujuk pada tepi luar pertahanan Taliban.

Hambatan yang jauh lebih besar ada pada ratusan, bahkan ribuan ranjau, sementara bom dan ranjau darat Taliban diyakini telah ditanam di sekitar Marjah.

"Ini mungkin merupakan ancaman terbesar IED dan ranjau terbesar yang pernah dihadapi NATO," kata Brigjen. Jenderal Larry Nicholson, komandan Marinir di Afghanistan selatan.

Seorang tentara Inggris tewas dalam pemboman hari Kamis kemarin di provinsi Helmand, Departemen Pertahanan mengumumkannya di London. Tidak jelas apakah tentara itu bagian dari operasi Marjah.

Di bagian timur Afghanistan, juru bicara provinsi Paktia, Roullah Samoun, mengatakan lima orang Amerika terluka ketika seorang penyerang bom yang mengenakan seragam polisi perbatasan meledakkan dirinya di sebuah pangkalan AS di dekat perbatasan Pakistan. Sebuah pernyataan Amerika Serikat mengatakan "beberapa" anggota layanan AS terluka dalam sebuah ledakan di pos gabungan AS-Afghanistan di Paktia, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Untuk menghadapi ranjau di sekitar Marjah, Marinir berencana untuk menggunakan kendaraan baru Assault Breacher seberat 72-ton, yang menggunakan pengeruk logam untuk meraup bom tersembunyi atau roket api untuk meledakkan ranjau-ranjau itu pada jarak yang aman.

Pada hari Kamis, menteri dalam negeri Afghanistan, Hanif Atmar, bertemu dengan sekelompok tetua suku menjelaskan tujuan operasi dan meminta dukungan mereka.

"Operasi ini dirancang untuk membuka jalan bagi orang-orang Afghan yang ingin bergabung dengan proses perdamaian dan untuk menggunakan kekuatan militer terhadap mereka teroris asing yang bersembunyi di sini," kata Atmar kepada para tetua selama pertemuan di Lashkar Gah, ibukota provinsi di Helmand sekitar 20 kilometer timur laut Marjah.

Para tetua mengatakan kepada Atmar bahwa dukungan mereka bergantung pada bagaimana operasi dilakukan dan apakah sejumlah besar warga sipil tewas atau cedera dalam pertempuran.

Salah satu tetua, Mohebullah Torpatkai, mengatakan bahwa jika operasi ini untuk memperbaiki kehidupan warga sipil, "kita rakyat Marjah akan sepenuhnya mendukungnya."

Kita hanya bisa menunggu siapa yang akan memenangkan pertempuran Marjah yang diklaim merupakan pertempuran terbesar AS di Afghanistan selama sembilan tahun terakhir. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts