Di tengah blokade dan ancaman serangan militer rezim zionis Israel, relawan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia bertekad menggandeng Insani Yardim Vakfi (IHH) Turki bersama elemen antarbangsa lain untuk menyalurkan misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina melalui jalur laut.

Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Muradz Ahad (4/4) mengatakan, "MER-C saat ini sedang mengutus salah satu relawannya, dr Nurfitri Taher ke Turki untuk menindaklanjuti rencana dengan IHH Turki".

Menurutnya, berdasarkan hasil pembicaraan dengan relawan MER-C April ini, IHH Turki berencana mengunjungi Indonesia untuk kampanye program menembus Gaza melalui laut (flotila).

Ia mengatakan MER-C berencana mengadakan kerjasama jangka panjang, karena IHH Turki saat ini sedang memiliki program rekonstruksi Gaza, yaitu pembangunan rumah tinggal bagi 5.000 keluarga, dan akan mengirim kapal setiap bulan ke Gaza untuk membawa bahan bangunan. Dr. Sarbini menjelaskan, "Dengan adanya kerjasama dengan IHH, MER-C berharap juga bisa segera melakukan rekonstruksi, yakni pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza".

Walaupun krisis di Gaza sudah berlalu, namun MER-C terus mengupayakan program pembangunan rumah sakit di wilayah konflik itu, namun program ini terkendala izin.

MERC-C juga telah menemui Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi pertengahan Maret 2010 untuk menginformasikan rencana Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu dimana Menteri telah menyatakan bahwa nota kesepahaman (MoU) pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, segera ditandatangani.

Mengenai anggaran untuk pembangunan RS, menurut Mensesneg, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah setuju mengalokasikan Rp20 miliar, sementara MER-C menyalurkan Rp13 miliar yang seluruhnya dari donasi masyarakat Indonesia.

Sarbini Abdul Murad mengatakan desain gedung trauma center dan rehabilitasi di Rumah Sakit Indonesia di Gaza itu sudah selesai.

MER-C telah menempuh berbagai upaya guna menyalurkan amanah masyarakat Indonesia untuk rakyat Gaza, diantaranya menembus Gaza melalui jalur laut dengan menggunakan kapal bersama sejumlah lembaga dan negara-negara lain.
Untuk menembus Jalur Gaza melalui jalur laut, organisasi relawan kesehatan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) juga berencana mengusahakan kapal sendiri. Kapal tersebut untuk membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza.

Sebagaimana diungkap anggota Presidium MER-C Indonesia dr Joserizal Jurnalis, SpOT, yang dikutip harian Kompas, pihaknya merencanakan akan berusaha membantu pengadaan sebuah kapal laut penumpang untuk digunakan bersama elemen antarbangsa lain dalam misi kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.

Menurut Joserizal Jurnalis, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, pihaknya akan memberikan sumbangsih dalam misi kemanusiaan itu dengan menggalang dana untuk membeli sebuah kapal yang harganya sekitar Rp 2 miliar. Dia menyatakan, "Kapal itu akan diusahakan untuk dibeli di Siprus, karena pelayaran menuju Jalur Gaza dilaksanakan melalui jalur laut".

Ia juga mengimbau Pemerintah Indonesia bisa memberikan sumbangan untuk bersama-sama MER-C Indonesia mewujudkan bantuan sebuah kapal bagi misi kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina. Joserizal menegaskan, "Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, tentu bantuan kemanusiaan ini akan cepat terwujud". [adm/hidayatullah]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts