Departemen Pertahanan Amerika telah meminta FBI untuk membantu menyelidiki kebocoran lebih dari 90.000 dokumen militer rahasia, demikian ungkap menteri pertahanan Amerika, Robert Gates.

Berbicara dalam sebuah konferensi pers di Pentagon hari Kamis, Gates menyebut kebocoran itu berpotensi besar dan berbahaya.

"Kami tidak tahu apakah penelitian ini harus terbatas sebagai tanggung jawab militer," katanya.

"Bagi saya, untuk memastikan penyidikan berjalan lancar, bahwa sangat penting untuk melibatkan FBI sebagai partner."

Gates tidak mengatakan apakah ia berencana untuk menuntut dakwaan terhadap Wikileaks, organisasi yang menerbitkan dokumen pada situs webnya ataupun menyerahkannya kepada organisasi-organisasi media.

Laksamana Mike Mullen, kepala staf tentara gabungan, mengecam Wikileaks dan pendirinya, Julian Assange. Dia mengatakan kebocoran dapat mengancam kehidupan tentara NATO, dan warga sipil dan warga negara Afghanistan yang bekerja untuk NATO.

Assange mengattakan bahwa organisasinya memotong 15.000 dokumen sebagai bagian dari proses "minimalisasi bahayakan".

Dalam pemberitaan The Times pada hari Kamis, menyebutkan bahwa di dalam dokumen yang bocor tersebut terdapat nama-nama puluhan warga Afghanistan yang akan ditangani atau menjadi target intelejen Amerika. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts