Pimpinan umat Islam Prancis menolak proposal pelarangan cadar yang diluncurkan sebuah kelompok parlemen Prancis, Kamis 18 Juni.

"Kami terkejut oleh ide parlemen untuk membahas isu marjinal seperti itu," demikian kata Mohammed Moussaoui pimpinsn Dewan Islam Prancis (French Council for the Muslim Religion/CFCM) kepada AFP.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, anggota parlemen berhaluan komunis, Andre Gerin telah mengangkat isu pelarangan cadar, dan mencoba mengakannya dalam sebuah proposal pelarangan yang diundang-undangkan parlemen. Diharapkan majelis umum parlemen akan segera melakukan pemungutan suara.

Proposal pelarangan konyol tersebut telah mendapatkan dukungan 58 anggota parlemen, kebanyakan dari mereka berasal dari partai PM Prancis saat ini, Nicolas Sarkozy, Union for a Popular Movement (UMP)

Jika majelis rendah setuju untuk membuat komisi khusus, draft laporan pelarangan konyol tersebut akan dapat dirilis paling lambat 30 November nanti.

Menurut Mohammed Moussaoui, parlemen seharusnya memikirkan jalan keluar dari masalah pengangguran yang semakin banyak, bukan mengurusi hal hal yang tidak penting seperti pelarangan cadar.

Sebelumnya, Prancis, negara yang menganut paham sekuler ini pernah mengeluarkan undang-undang kontroversial mengenai pelarangan pemakaian jilbab di lingkungan sekolah negeri tahun 2004 silam. Hal ini dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip sekularisme. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts