TEHERAN – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, mengatakan bahwa segala bentuk solusi yang diberikan oleh Barat untuk menyelesaikan permasalahan Timur Tengah sama sekali tidak didasarkan pada rasa keadilan.

“Resep-resep yang diberikan Barat untuk menyelesaikan permasalahan (di Timur Tengah) tidak didasarkan pada keadilan, tidak efisien dan tidak dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah ini. Termasuk isu Palestina, Irak dan Afghanistan,” kata Ayatollah Khamenei di sela-sela pertemuan dengan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang dating berkunjung pada hari Rabu (28/10).

Pemimpin tertinggi Iran tersebut menyatakan bahwa Iran dan Turki harus mencoba menyelesaikan permasalahan-permasalahan di Timur Tengah melalui ikatan persahabatan dan persaudaraan.

“Di sini, Anda berada diantara para saudara laki-laki dan perempuan, kami adalah saudara Anda,” kata Khamenei.

Ayatollah Khamenei memuji kebijakan luar negeri yang diambil Turki terhadap dunia Muslim. “Posisi Anda dalam mendukung Palestina adalah sebuah langkah yang rasional dan sebuah hal yang sejalan dengan Islam. Mengadopsi langkah-langkah semacam itu akan semakin memperkuat posisi Turki di mata dunia Muslim,” kata Khamenei kepada Erdogan.

“Kedekatan pemerintah Turki terhadap dunia Muslim akan mengkonsolidasikan posisinya di hadapan publik Turki dan juga meretas jalan bagi dukungan dunia Muslim untuk negara Anda,” kata Ayatollah Khamenei seperti dikutip oleh Agen Pemberitaan Fars.

Khamenei mengekspresikan rasa suka cita Iran terhadap kebijakan internasional dan pendekatan politik-ekonomi Turki, dia menambahka bahwa negaranya akan menyambut langkah apapun yang dapat mendukung posisi dunia Islam dan untuk alasan yang sama hubungan saling menguntungkan dari kedua negara mencapai tingkatan yang paling baik sejak Republik Islam tersebut didirikan.

Khamenei mengatakan bahwa keseriusan dan kecepatan dari Perdana Menteri Erdogan maupun Presiden Mahmoud Ahmadinejad, merupakan sebuah peluang berharga untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara.

Merujuk kepada kelemahan dan kegagalan AS di Irak dan Afghanistan, Ayatollah Khamenei berkata: “Kami amat yakin bahwa tidak ada perbedaan antara Republik Islam Iran dan Turki mengenai isu Irak karena kedua negara menginginkan adanya stabilitas, kemerdekaan, keamanan dan persatuan bagi Irak.”

Khamenei menambahkan bahwa stabilitas dan independensi Irak sama sekali tidak terlihat dalam tindakan pihak-pihak yang saat ini menggenggam Irak, dan (AS) justru bertindak bertentangan dengan slogan yang mereka usung, mereka tidak pernah berupaya mendapatkan demokrasi di negara itu.

Khamenei mengarisbawahi pentingnya kerjasama yang tepat dan direncanakan dengan matang dari empat negara: Iran, Turki, Syria, dan Irak.

Ketika tiba gilirannya untuk berbicara, Erdogan berkata: “Turki siap untuk semakin memperkokoh tali hubungan dengan Republik Islam Iran dan mengambil posisi yang sama dengan Iran dalam berbagai isu regional serta internasional.”

Erdogan juga menyampaikan terima kasih kepada Iran atas keramahtamahannya, dia menambahkan bahwa sejauh ini dia telah menggelar sejumlah pertemuan akrab dengan para pejabat Iran, dimana kubu Turki bisa membahas mengenai seluruh isu yang menjadi kepentingan bersama.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh wakil presiden utama Iran (Iran memiliki lebih dari satu wakil presiden), Mohammad-Reza Rahimi.

Pertemuan Erdogan dengan Khamenei berlangsung selama sekitar setengah jam, pertemuan tersebut juga tertutup bagi pers. [adm/suaramedia]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts