Intelejen Israel menyatakan jika kehadiran pejuang Al Qaida di Jalur Gaza semakin meluas. Sumber militer Israel mengatakan bahwa intelejennya menaksir ada lebih dari 100 pejuang Islam yang memasuki Jalur Gaza lewat terowongan bawah tanah yang terhubung ke Mesir.

Sumber tersebut mengatakan jika masuknya para pejuang terlatih tersebut sudah terdeteksi sejak 2009.

"Mereka adalah orang-orang yang ikut berperang di Irak dan Afghanistan, mereka merepresentasikan bantuan pertama dari Al Qaeda ke Jalur Gaza", kata sumber militer tersebut.

Aliran masuk pejuang Al Qaeda tersebut terus berlanjut meskipun terjadi perpecahan dengan Hamas.

Pada Agustus 2009, Hamas menyerbu sebuah masjid di Rafah yang dikuasai Jund Ansar yang merupakan jaringan Al Qaeda, dalam insiden tersebut pemimpin Jund Ansar terbunuh dan lebih dari 20 anggotanya ikut gugur.

Jonathan Spyer, seorang peneliti senior yang tergabung dalam Global Research in International Affairs Center mengatakan, "walaupun terjadi persinggungan dengan Hamas, namun kelompok Salafi (Jund Ansar-red) ini terus berkembang maju".

Sumber tersebut mengatakan bahwa kehadiran para anggota baru sudah dilatih oleh paling tidak dua orang Al Qaeda dan juga didukung kelompok lainnya.

Masuknya kelompok ini ke Jalur Gaza dibiayai oleh beberapa unsur dari Dewan Kerjasama Teluk, terutama negara-negara Kuwait, Arab Saudi dan Uni Emirate Arab.

Sumber tersebut juga mengatakan jika telah mendeteksi kehadiran Al Qaeda di Jalur Gaza sejak tahun 2001. Namun disebutkan jika anggota Al Qaeda dari Teluk dan Arab mulai mengalirkan dana mereka ke Jalur Gaza mulai tahun 2008. Sumber tersebut mengatakan jika Al Qaeda akan mendirikan semacam gerakan yang sama dengan Al Shabab di Somalia. [adm/muslimdaily]

0Komentar

Sebelumnya Selanjutnya

Recent Posts